clean-5

Wisata

Budaya

Kuliner

Kerajaan

kota

Suku

» » Tentang Sejarah pulau Nusakambangan


Nusakambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah, yg terletak di Samudra Hindia, dan termasuk dalam Kabupaten Cilacap. Luas Pulau Nusakambangan adalah 121 km2. Antara Pulau Jawa dengan Pulau Nusakambangan di pisahkan oleh Segara Anakan. Nusakambangan menjadi terkenal karena di sana terdapat penjara Maximum Security-nya Indonesia. Walaupun Maximum security Penjara di Nusa Kambangan sebetulnya tdk dijaga dng pengamanan yg sangat ketat, hanya mungkin kondisi topografi wilayah Nusa Kambangan yg bikin angker.


Banyak tokoh kriminal terkenal di Indonesia di tahan di lapas Nusa Kambangan ini. Para pesakitan yg menghuni Lapas Nusakambangan misalkan: Johny Indo, Kusni Kasdut, Pramoedya Ananta Noer, Tommy Soeharto, Bob Hasan, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marianus Riwu (Kasus Kerusuhan Poso), dan selebritis Indonesia saat ini Amrozi Cs.





Ada 9 Penjara yg di bangun, dan diantaranya ada 4 penjara yg masih aktif yaitu:


• Permisan di bangun tahun 1908,

• Batu di bangun tahun 1925,

• Besi di bangun tahun 1929,

• Kembangkuning, di bangun tahun 1950.


dan 5 penjara yg sudah tidak aktif:


• Nirbaya di bangun tahun 1912,

• Karanganyar di bangun tahun 1912,

• Karangtengah di bangun tahun 1928,

• Gliger di bangun tahun 1929,

• Limusbuntu di bangun tahun 1935


Kesemua penjara, terkecuali Penjara Kembangkuning (dibangun sesudah jaman kemerdekaaan), di bangun di Jaman Kolonial Belanda. Semua bangunan Lapas di bangun dng beton kurang lebih dng ketebalan 30 cm. Pada masa Kolonial Belanda, Pulau Nusa Kambangan merupakan tempat pembuangan dan pengasingan. Di sana masih terdapat bukti2, berupa bekas bangunan rumah sakit isolasi bagi penderita penyakit kusta. Sedangkan di masa transisi antara Pemerintaah Belanda dengan pemeritah Jepang di sana merupakan tempat pembantaian bagi para tahanan Belanda.


Pulau Nusa Kambangan memiliki populasi penduduk kurang lebih 3.000 jiwa. Penduduk yg menetap di sana adalah staf, keluarga penjaga Lapas dan juga bekas tahanan di sana, yg menetap di sana, rata2 mereka bekerja sebagai nelayan, perkebunan, penyadap karet, pemandu wisata di Pulau Nusakambangan, dan penjual cendramata bagi turis yg berkunjung ke sana.

Pada Juli 2006 Pulau Nusa Kambangan terkena dampak Tsunami, akibat gempa yg melanda Pulau Jawa & Daerah Istimewa Jogjakarta. 11 penduduk Pulau Nusakabangan hilang, 8 orang meninggal, 15 tahanan hilang.


Selain terkenal sebagai penjara Maximum security, Pulau Nusa Kambangan menyimpan banyak kekayaan alam yg beragam, dan merupakan cagar alam dari beberapa spesies khas Jawa. Di sana terdapat 71 spesies burung yg berbeda yg dilindungi (seperti misalkan; Bangau Hitam, Bangau Tongtong, Kuntul Karang, Elang Laut perut putih, Elang Bondol dan Elang Bido), 14 spesies reptile dan beberapa mamalia (seperti misalkan; Macan Kumbang, Muncak/rusa Jawa, Lutung Jawa, Makak pemakan kepiting dan Kukang). Topografi kawasan Pulau Nusa Kambangan adalah pantai berkarang, hutan yg tertutup dng semak dan tanaman tropis. Untuk tumbuhan yg berkembang disana terdiri dari perdu, belukar dan nipah. Di pulau ini terdapat kayu khas yang hanya terdapat di pulau ini yaitu kayu Plalar (sejenis kayu yg mempunyai kekuatan sejenis dng kayu Kalimantan).


Pulau Nusa Kambangan dapat di tempuh dng kapal ferry dari Pelabuhan Lomanis di Cilacap ke Pelabuhan Pelabuhan Sodong di Pulau Nusa Kambangan Selama 35 menit. Selama dalam perjalanan antara pelabuhan Lomanis dengan Pelabuhan Sodong para penumpang ferry di di manjakan dng pemandangan, Pelabuhan Intan (Pelabuhan Pertamina), Segara Anakan, dan hutan Mangrove.


Pada tahun 1996 terjadi kesepakatan antara Departemen Kehakiman dengan Departemen Pariwisata untuk membuka Pulau Nusa Kambangan untuk keperluan pariwisata. Untuk menuju ke Pulau Nusa Kambangan para pengunjung hanya di kenakan biaya kurang lebih Rp 30.000, dng yaitu untuk transportasi, dan retribusi bagi, Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Cilacap, dan Departemen Kehakiman (retribusi penjara). Obyek Wisata utama disana adalah Goa Ratu dengan kedalaman 4,5 km yg berujung Pantai Selatan. Dari 4,5 km kedalaman goa hanya kurang lebih 100 m yg bisa di jelajahi, dikarenakan kadar oksigen di goa yg tidak memungkinkan. Di dalam Goa Ratu terdapat stalakmit dan stalaktit dengan hiasan tekstur goa yg cukup indah, yg menghiasi goa. Selain itu di dalam goa terdapat Batu Gondho Mayit (Batu Bau Mayat) yg di yakini setiap Selasa dan Jumat Kliwon Tercium Bau tidak sedap. Di goa ratu sendiri menurut terawangan orang pintar, dihuni oleh banyak makhluk halus, sehingga hal dimanfaat oleh beberapa orang untuk bersemedi di sekitar goa ini.





Selain Goa Ratu terdapat obyek wisata lainnya, yaitu Pantai Permisan (dekat dengan Mercusuar Penjara Permisan. Pantai ini mempunyai pasir yg berwarna putih keabu2-an dengan beberapa karang yang menghiasi dan rerumputan yg menghiasi. Di Pantai permisan terdapat sebuah tugu komando Kopassus, dan memang daerah ini sering dipakai latihan oleh Kopassus. Menurut cerita Permisan bermakna pepisahan, di karenakan setiap orang yg masuk Penjara Permisan tidak akan kembali.





Di sebelah barat Pulau Nusa Kambangan terdapat Pulau Majeti dng Pantai Karangbandung-nya yg berpasir putih. Di pulau ini terdapat dan bunga yg sangat langka dan hanya terdapat di pulau ini, yaitu bunga Wijayakusuma. Menurut kepercayaan bunga ini di kembang biakan oleh keturunan Dinasti Mataram, dan menurut mitos bunga dikatakan dapat menghidupkan orang mati.

About Uong Jowo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply

Kerajaan